Crypto Terbaik untuk Dibeli Sekarang: XRP, Ethereum, Bitcoin – Saatnya Ambil Posisi
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!
Penurunan harga Bitcoin ke level terendah tujuh bulan di kisaran $82.000 atau sekitar 1,36 miliar rupiah pada 21 November memunculkan berbagai reaksi di kalangan investor crypto. Sebelumnya, BTC sempat menembus rekor baru di angka $126.080 atau sekitar 2,09 miliar rupiah pada awal Oktober.
Meskipun terlihat seperti kemunduran, banyak investor jangka panjang justru melihat ini sebagai fase konsolidasi sehat yang mereset pasar dan membuka peluang akumulasi. Penurunan ini dianggap penting untuk menghilangkan leverage berlebihan dan memberi ruang bagi reli selanjutnya.
XRP ($XRP): Solusi Pembayaran Global dengan Potensi ETF Lebih Luas
XRP dari Ripple tetap menjadi pemain utama dalam ekosistem pembayaran digital. Kecepatan transaksi yang tinggi dan biaya yang sangat rendah membuat teknologi XRP Ledger tampil sebagai kandidat pengganti sistem SWIFT.
Lembaga internasional seperti UN Capital Development Fund hingga pemerintah AS telah mengakui kemampuan teknologi Ripple. Selain itu, jaringan kemitraan Ripple dengan sektor perbankan dan fintech terus berkembang, menjaga kapitalisasi pasar XRP di atas $123 miliar atau sekitar 2,04 kuadriliun rupiah.

Peluncuran stablecoin RLUSD yang didukung dolar AS memperjelas arah Ripple untuk mendominasi sistem pembayaran berbasis blockchain. Setiap transaksi RLUSD secara otomatis mengurangi pasokan XRP yang beredar, memperkuat dinamika kelangkaan token ini dalam jangka panjang.
Setelah bertahun-tahun stagnan, XRP akhirnya berhasil melewati fase beku harga selama enam tahun dan menyentuh level tertinggi baru $3.65 pada Juli. Saat ini, harganya berada di kisaran $2, turun 44% dari puncaknya. RSI (Relative Strength Index) naik ke angka 38 dari level terendah 27 sehari sebelumnya, menandakan adanya potensi pemulihan. Dengan posisi harga masih sedikit di bawah rata-rata pergerakan 30 hari, XRP menunjukkan momentum akumulasi yang kuat.
Peluncuran ETF XRP di Amerika Serikat turut memperluas akses investor institusi, dan bila regulasi crypto nasional benar-benar terwujud tahun ini, XRP bisa saja menargetkan harga $10 atau lebih pada tahun 2026.
Ethereum ($ETH): Pemimpin Smart Contract yang Siap Berekspansi Besar
Ethereum tetap menjadi tulang punggung sektor Web3 dan DeFi, dengan kapitalisasi pasar yang kini telah melebihi $366 miliar atau sekitar 6,08 kuadriliun rupiah. Dengan nilai total terkunci (TVL) mencapai lebih dari $66 miliar atau sekitar 1,09 kuadriliun rupiah, Ethereum terus menjadi pusat utama aplikasi terdesentralisasi dan kontrak pintar.

Dalam siklus bullish yang kuat, ETH berpotensi bergerak menuju $10.000 atau sekitar 166 juta rupiah sebelum akhir tahun. Target ini cukup jauh dari harga saat ini di kisaran $2.800, namun tetap realistis mengingat ETH pernah menyentuh $4.946 atau sekitar 82,3 juta rupiah pada Agustus lalu.
Pembaruan besar bernama Fusaka dijadwalkan aktif besok dan diharapkan mampu meningkatkan ketersediaan data untuk jaringan Layer-2, sekaligus meningkatkan aspek keamanan, efisiensi energi, dan skalabilitas. Jika berhasil, ETH bisa kembali ke level $5.000 atau sekitar 83 juta rupiah sebelum akhir bulan ini.
Kunci menuju angka $10.000 akan terletak pada kejelasan regulasi dari otoritas AS dan kondisi makroekonomi global. Dukungan institusional akan mengalir lebih besar jika kedua faktor tersebut menguntungkan. Awal tahun ini, ETH berhasil keluar dari pola bullish flag, naik dari $1.800 ke puncak baru. Untuk mencapai angka lima digit, Ethereum butuh dorongan volume dan momentum yang lebih besar.
Bitcoin ($BTC): Potensi Mencapai $200.000 Pada 2026
Bitcoin, sebagai cryptocurrency terbaik dan terbesar, kembali mencuri perhatian setelah menyentuh harga tertinggi sepanjang masa di angka $126.080 atau sekitar 2,09 miliar rupiah. Jika regulator AS memajukan Project Crypto, sebuah inisiatif untuk memperbarui regulasi sekuritas terhadap aset digital atau jika pemerintah menerapkan Rencana Cadangan Strategis Bitcoin, BTC bisa saja naik ke angka $200.000 atau sekitar 3,32 miliar rupiah pada tahun 2026.

Meskipun tanpa adanya pemicu kebijakan baru, Bitcoin sudah menunjukkan kekuatan dengan beberapa pencapaian penting tahun ini. Target jangka pendek yang banyak diantisipasi adalah $150.000 atau sekitar 2,49 miliar rupiah sebelum kuartal ini berakhir.
Sebagai aset yang sering disebut sebagai “emas digital”, Bitcoin terus menarik minat dari investor ritel dan institusi yang menganggapnya sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Hingga kini, BTC menyumbang lebih dari $1,7 triliun dari total kapitalisasi pasar crypto yang mendekati $3 triliun secara global. Posisi ini mempertegas status Bitcoin sebagai fondasi utama sektor blockchain global.
Bitcoin Hyper ($HYPER): Kombinasi Meme Coin dan Teknologi Layer-2 Berkecepatan Tinggi
Salah satu kandidat yang mulai menonjol menjelang 2026 adalah Bitcoin Hyper ($HYPER), sebuah proyek Layer-2 yang menyematkan identitas meme namun membawa inovasi serius untuk skalabilitas Bitcoin. Proyek ini bertujuan menghadirkan transaksi cepat, biaya rendah, dan kompatibilitas penuh dengan smart contract untuk jaringan Bitcoin.

Bitcoin Hyper menggunakan Solana Virtual Machine (SVM) sebagai fondasi teknologi, serta mengintegrasikan sistem tata kelola terdesentralisasi dan Canonical Bridge yang memungkinkan transfer BTC lintas blockchain. Saat ini, presale token HYPER telah mengumpulkan lebih dari $28,8 juta atau sekitar 478 miliar rupiah.
Menurut analis ternama Borch Crypto, potensi kenaikan harga HYPER bisa mencapai 100x dari harga awal. Token ini juga telah melalui audit smart contract dari Coinsult tanpa temuan masalah keamanan, yang memperkuat kepercayaan investor terhadap proyek ini.
Token HYPER memiliki fungsi utama dalam pembayaran biaya, tata kelola, dan staking. Investor awal berkesempatan mendapatkan hingga 40% APY. Saat jaringan Bitcoin terus berkembang dan membutuhkan solusi Layer-2 yang lebih cepat dan fleksibel, proyek seperti Bitcoin Hyper berpeluang menjadi pusat perhatian baru.
Investor yang ingin mengambil posisi lebih awal dapat mengikuti presale HYPER yang masih berlangsung. Untuk informasi lebih lengkap, silakan kunjungi situs resmi Bitcoin Hyper, atau ikuti akun X (Twitter) dan Telegram resmi mereka.
Bagi Anda yang ingin memperkirakan potensi jangka panjang proyek ini, silakan baca analisis lengkap pada prediksi harga Bitcoin Hyper atau panduan praktis cara beli Bitcoin Hyper jika Anda tertarik untuk melakukan diversifikasi dengan membeli token ini.
Beli Bitcoin Hyper di SiniDisclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.