Prediksi Harga Bitcoin: BTC Pertahankan Pola Bullish di $88K
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!

Harga Bitcoin saat ini masih berkonsolidasi di sekitar $88.000 sampai $89,500. Kondisi tersebut dibarengi dengan lesunya pasar ETF dengan jutaan dolar arus keluar yang tercatat. Kendati demikian, munculnya pola bullish flag memberikan prediksi harga Bitcoin yang cukup bullish, terutama jika BTC mampu menembus titik pivot terdekat.
Di sisi lain, investor mulai melirik proyek layer-2 seperti Bitcoin Hyper sebagai instrumen lindung nilai. Proyek ini tetap kokoh dan sukses menggalang dana hampir $30 juta, membuktikan bahwa aset dengan kegunaan nyata tetap diminati di tengah kondisi pasar yang tidak menentu.
Sinyal Makro dan Gejolak ETF: Menakar Arah BTC di 2026
Kondisi ekonomi global saat ini memberikan nafas segar bagi aset kripto. Inflasi di Amerika Serikat yang mulai mendingin meningkatkan optimisme pasar bahwa era suku bunga tinggi akan segera berakhir. Data CPI terbaru memperkuat keyakinan investor bahwa Federal Reserve (The Fed) berpeluang mulai memangkas suku bunga secara bertahap hingga tahun 2026.
Dalam situasi di mana imbal hasil riil menurun, prediksi harga Bitcoin cenderung bergerak positif karena daya tarik aset non-yielding seperti BTC meningkat di mata investor institusi maupun ritel.
Namun, optimisme makro ini kontras dengan dinamika di pasar ETF Bitcoin spot AS yang masih fluktuatif.
Di sepanjang pekan lalu, tercatat arus keluar bersih (net outflow) mencapai $479,1 juta, yang menambah total tekanan jual di bulan Desember menjadi sekitar $298,2 juta. Angka ini jauh berbeda dibandingkan performa bulan November yang mencatatkan arus masuk jumbo sebesar $3,47 miliar.
Meskipun terjadi tekanan jual jangka pendek dari instrumen ETF, banyak analis melihat ini sebagai fase konsolidasi struktural. Beberapa ahli bahkan memprediksi Bitcoin bisa mencetak rekor baru pada awal 2026 jika kebijakan moneter kian longgar dan adopsi institusional terus meluas.
Pada akhirnya, meski sentimen harian dipengaruhi arus modal ETF, arah jangka panjang Bitcoin akan tetap bergantung pada stabilitas ekonomi makro dan kejelasan regulasi global.
Prediksi Harga Bitcoin: Menakar Peluang Bullish Bitcoin dalam Jangka Pendek
Setelah melewati fase volatilitas tinggi selama beberapa bulan terakhir, Bitcoin kini mulai menunjukkan tanda-tanda stabilisasi di atas level dukungan psikologis. Pada kerangka waktu 4 jam, terlihat pembentukan pola bullish flag yang cukup jelas.
Jika harga mampu menembus titik pivot di kisaran $89.500, besar kemungkinan kita akan melihat reli jangka pendek yang membawa BTC melampaui angka $90.000.

Berdasarkan grafik harian, prediksi harga Bitcoin menunjukkan adanya konsolidasi dalam rentang lebar antara $84.000 hingga $95.000. Saat ini, pergerakan harga tertahan di garis tengah saluran (channel). Dorongan momentum yang kuat dari titik ini berpotensi memicu pengujian ulang area resistansi atas di level $95.000.
Meskipun indikator teknis memberikan sinyal campuran—dengan RSI yang mulai pulih ke zona netral 50—MACD terpantau masih berada di teritori negatif. Namun, garis rata-rata bergeraknya mulai melandai ke atas, memberikan harapan akan adanya pemulihan harga.
Para ahli sepakat bahwa kunci utama keberlanjutan struktur bullish jangka menengah ini adalah kemampuan Bitcoin untuk menjaga level support di kisaran $87.000 – $88.000. Jika level ini jebol, sentimen pasar bisa berubah menjadi lebih berhati-hati. Investor kini memantau ketat rilis data ekonomi AS dan aliran dana ETF spot sebagai penentu arah penutupan tahun ini.
Bitcoin Hyper (HYPER): Solusi Layer-2 Bitcoin dengan Perolehan Presale Mendekati $30 Juta
Di saat sentimen pasar global membuat prediksi harga Bitcoin cenderung tertahan dalam fase konsolidasi, Bitcoin Hyper justru mencuri panggung dengan performa presale yang impresif. Hingga saat ini, proyek utilitas Layer-2 ini telah berhasil menggalang dana lebih dari $29,6 juta atau setara Rp495 miliar, dan selangkah lagi menyentuh target besar $30 juta.

Kekuatan utamanya terletak pada integrasi Solana Virtual Machine (SVM) ke dalam ekosistem Bitcoin, yang memungkinkan transaksi super cepat dan murah tanpa meninggalkan keamanan kokoh dari jaringan induknya.
Bagi investor yang mencari peluang di tengah stagnasi market, prediksi harga Bitcoin Hyper terlihat menjanjikan berkat kegunaan riilnya dalam ekosistem DeFi, NFT, hingga gaming.
Saat ini, token $HYPER ditawarkan pada harga presale yang sangat kompetitif, yaitu $0,013465. Selain potensi kenaikan nilai aset, pemegang awal juga bisa menikmati imbal hasil pasif melalui program staking dengan APY sebesar 39% per tahun.
Apabila Anda tertarik, silakan ikuti panduan lengkap cara beli Bitcoin Hyper untuk mendapatkan token dengan harga presale.
Dengan audit keamanan ketat dari Coinsult dan Spywolf, proyek ini menjadi salah satu crypto yang menjanjikan untuk tahun 2026, terutama bagi mereka yang ingin memaksimalkan likuiditas Bitcoin yang saat ini telah mencapai $2 triliun.
Beli Bitcoin Hyper di SiniDisclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
