2 Cryptocurrency dengan Valuasi Tinggi tapi Layak Dicoba di 2025

Harga Bitcoin menembus Rp1,9 miliar. Solana melesat mendekati Rp2,7 juta per koin. Banyak yang bilang sudah terlalu mahal, sudah telat. Tapi apakah benar begitu?
Faktanya, dua aset ini—meskipun punya valuasi yang tampak “di luar nalar”—masih memiliki ruang naik yang sangat besar. Dengan dorongan institusi besar, inovasi teknologi, dan struktur pasar yang terus berubah, Bitcoin dan Solana justru baru memasuki fase validasi global mereka. Dan bagi investor baru yang merasa “ketinggalan kereta”, ada satu jalan pintas lain yang kini mulai dilirik: presale Snorter ($SNORT), sebuah proyek bot trading berbasis Solana dengan harga belum sampai Rp2.000.
Artikel ini akan membedah mengapa Bitcoin dan Solana tetap jadi rekomendasi cryptocurrency terbaik meski valuasinya sudah tinggi, dan mengapa Snorter bisa jadi alternatif berisiko tinggi—tapi juga berpeluang 1000x—yang siap mengguncang pasar saat rilis nanti.
Bitcoin Sentuh $119.000 — Bukti Nyata Bahwa Crypto Belum Selesai
Lonjakan harga Bitcoin (BTC) sebesar 9,58% dalam tujuh hari terakhir tidak hanya mencetak rekor baru di angka $119.001,32 (setara Rp1.931.949.087 dengan kurs Rp16.225/USD), tetapi juga menandai sebuah fase baru dalam dinamika pasar aset digital. Di tengah tekanan makroekonomi global, krisis geopolitik, dan ancaman inflasi yang terus membayangi, Bitcoin kini tampil sebagai penyelamat alternatif yang dipercaya institusi besar dan investor individu.

Kenaikan ini bukan kebetulan. Di balik layar, berbagai katalis besar sedang bermain — mulai dari akumulasi whale seperti James Wynn, ETF inflow yang memecahkan rekor, hingga deal institusional senilai miliaran dolar dengan Blockstream. Dalam situasi di mana aset konvensional mulai kehilangan daya tahan, Bitcoin justru semakin diposisikan sebagai “emas digital” masa kini.
Whale Kembali Bermain Besar: Posisi Long 40x Seharga $19,5 Juta
Investor legendaris James Wynn kembali membuat gebrakan besar dengan membuka posisi long Bitcoin sebesar $19,5 juta pada leverage 40x. Titik masuknya berada di $117.000, dengan risiko likuidasi di bawah $115.750. Meski sempat mengalami kerugian besar di bulan Juni, keberaniannya saat ini menunjukkan keyakinan kuat bahwa Bitcoin masih punya ruang besar untuk naik lebih jauh.
Menariknya, Wynn tidak hanya bertaruh pada Bitcoin. Ia juga membuka posisi long 10x pada PEPE sebesar $102.000. Ini memperkuat indikasi bahwa pasar sedang berada di fase optimistis, terutama pada aset dengan momentum tinggi.
Sementara itu, whale lain bernama Qwatio justru mengambil posisi sebaliknya dengan membuka short position senilai $2,3 juta — menciptakan skenario pertarungan besar antara dua kekuatan pasar.
ETF, Retail, dan Pemerintah: Ketiganya Masuk Bersamaan
Menurut laporan terbaru dari Bitfinex Alpha, lonjakan Bitcoin kali ini bukan hanya karena spekulasi. Ada tiga kekuatan utama yang menopang kenaikan harga:
- Inflow ETF: Dalam seminggu terakhir saja, ETF spot Bitcoin menerima dana masuk sebesar $2,7 miliar — jauh melebihi jumlah Bitcoin baru yang ditambang. BlackRock’s IBIT ETF bahkan telah melampaui $80 miliar dalam AUM, menjadikannya ETF dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah.
- Aksi Retail: Wallet kecil (di bawah 100 BTC) justru melakukan akumulasi agresif. Aktivitas ini menunjukkan bahwa pasar bukan hanya digerakkan oleh institusi, tapi juga investor ritel yang melihat BTC sebagai lindung nilai dari ketidakpastian ekonomi.
- Pemerintah & Korporasi: Deal antara Blockstream dan Cantor Fitzgerald senilai lebih dari $3 miliar untuk membeli 30.000 BTC bukan hanya rekor, tapi juga sinyal kuat bahwa Bitcoin kini diposisikan sebagai aset strategis korporat dan bahkan bisa saja masuk ke neraca negara.
Bitcoin Jadi Strategi Korporat: SPAC Cantor Fitzgerald Siap Serap $10 Miliar BTC
Brandon Lutnick dan Adam Back tengah merampungkan negosiasi besar yang memungkinkan SPAC milik Cantor Fitzgerald untuk mengakumulasi BTC senilai hingga $4 miliar. Jika digabungkan dengan SPAC Twenty One Capital, total pembelian tahun ini bisa mencapai $10 miliar atau sekitar Rp162 triliun.
Transaksi ini akan menjadikan Cantor sebagai salah satu pemegang BTC publik terbesar di dunia. Dengan struktur yang diawasi oleh SEC dan sesuai regulasi terbaru di bawah pemerintahan Trump, Bitcoin tidak lagi dianggap ‘liar’—justru menjadi bagian dari strategi keuangan nasional.
Bitcoin = Stabilitas Baru dalam Ekonomi Global?
Bitfinex menyebut lonjakan harga BTC kali ini sebagai pernyataan strategis, bukan sekadar angka teknikal. Kenaikan ini mencerminkan pergeseran persepsi investor bahwa Bitcoin bisa menjadi tempat perlindungan saat ekonomi global retak. Ketika pengangguran meningkat, bisnis kecil kesulitan bertahan, dan bunga kartu kredit meroket, investor kini beralih ke Bitcoin sebagai aset pelindung.
Kondisi makro ini membuktikan bahwa BTC bukan sekadar spekulasi jangka pendek. Dengan pasokan terbatas 21 juta BTC (saat ini sudah beredar 19,89 juta atau 94,7%), permintaan tinggi dari institusi dan ritel, serta penawaran terbatas karena reward halving, tekanan harga ke atas bisa terus berlanjut hingga akhir tahun.
Solana dan Narasi Baru di Tengah Lonjakan Teknologi ETF dan NFT
Jika Bitcoin mewakili kestabilan dan dominasi institusi, maka Solana (SOL) adalah manifestasi dari kecepatan inovasi, efisiensi on-chain, dan revolusi pengguna ritel. Dalam tujuh hari terakhir, harga Solana naik 9,61% dan kini diperdagangkan di $167,15 atau sekitar Rp2.712.959 (kurs Rp16.225/USD). Meskipun valuasinya tinggi, momentum teknikal dan fundamental terbaru membuat Solana layak diperhitungkan sebagai aset berisiko tinggi namun potensial tinggi.

Solana Bersiap Tembus $400: Semua Mata Tertuju ke Breakout
Solana saat ini tengah membentuk pola triangle simetris di chart harian—sebuah formasi klasik yang kerap menjadi pertanda breakout besar. Dengan resistensi teknikal berada di kisaran $165–$175, dan analisis menunjuk ke target breakout antara $375–$400, investor institusi dan trader aktif mulai memposisikan diri.
Kenaikan harga ini tidak terjadi secara acak. Salah satu pemicu terbesarnya adalah kesuksesan fundraising ICO Pump.fun yang mengumpulkan $600 juta dalam 12 menit—seluruhnya dilakukan secara on-chain di jaringan Solana. Dari 10.000+ wallet unik yang berpartisipasi, 75,2% kontribusi terjadi langsung di blockchain Solana, memperlihatkan efisiensi jaringan dan dukungan komunitas yang luar biasa.
ETF Solana: Jalan Baru bagi Investor Tradisional
Langkah besar lainnya datang dari peluncuran ETF Solana oleh ProShares dengan ticker SLON. ETF ini memberikan leverage 2x atas performa harian Solana, artinya jika SOL naik 5%, maka SLON bisa naik hingga 10%. Ini adalah produk baru yang sangat menarik bagi trader aktif karena:
- Tidak perlu repot beli SOL langsung
- Bisa diakses lewat akun broker tradisional
- Memberikan eksposur terarah terhadap aset crypto dengan cara legal dan terstruktur
ProShares bukan nama sembarangan. Mereka adalah pelopor ETF Bitcoin pertama di AS pada 2021 dan kini kembali membuka jalan untuk Solana. Produk ini bisa menjadi titik balik citra Solana dari sekadar platform meme coin menjadi aset strategis bagi portofolio institusional.
Teknologi Firedancer: Performa Validator Naik 600%
Inovasi teknis juga memperkuat narasi bullish Solana. Peluncuran mainnet beta dari Firedancer—validator client buatan Jump Crypto—telah meningkatkan performa jaringan hingga 600%. Artinya, transaksi kini bisa diproses lebih cepat, aman dari serangan MEV, dan mampu melayani lonjakan trafik besar tanpa hambatan.
Tak hanya itu, Solana juga menjadi jaringan pilihan untuk program loyalitas global Visa. Starbucks, Uber, hingga Target mulai menggunakan Solana untuk sistem cashback dan poin loyalitas dalam bentuk NFT. Ini adalah validasi besar dari perusahaan besar dunia terhadap teknologi Solana.
Solana Jadi L1 Favorit Ritel dan Institusi
- Volume NFT Solana melampaui Ethereum selama tiga bulan berturut-turut
- Proyek DePIN, GameFi, dan Solana Pay meningkatkan adopsi harian
- Solana Mobile Saga 2 ludes di Asia dan Amerika Latin
- Address aktif harian mendekati 16 juta
- Arus masuk institusi capai $78 juta dalam sepekan
Dengan kapabilitas tinggi, dukungan perusahaan besar, dan roadmap ekspansi yang solid, Solana kini dianggap sebagai platform Layer 1 paling siap pakai untuk kebutuhan ritel dan institusi sekaligus. Dan itu belum menyentuh potensi berikutnya yang tersembunyi—trading bot otomatis berbasis Solana seperti Snorter.
Snorter — Presale Crypto Terbaik 2025 yang Bisa Ubah Rp1,5 Juta Jadi Rp150 Juta
Di tengah reli Bitcoin dan Solana, satu proyek kripto baru tengah mengundang perhatian investor awal: Snorter ($SNORT). Token ini bukan sekadar meme coin, melainkan representasi dari alat trading bot paling inovatif di jaringan Solana. Dengan harga presale hanya $0,0983 (Rp1.594), Snorter menawarkan peluang eksponensial yang belum ditemukan di altcoin lain.

Presale Snorter telah mengumpulkan $1.914.693 (sekitar Rp31,13 miliar) dari target $2.328.335 (sekitar Rp37,75 miliar), menandakan antusiasme luar biasa dari komunitas kripto global. Dalam dunia yang terus mencari “crypto terbaik untuk investasi,” Snorter kini menjadi kandidat kuat di daftar rekomendasi cryptocurrency 2025.
Tentang Snorter: Dari Meme Coin Menjadi Mesin Cuan
Snorter bukan hanya seekor aardvark lucu, melainkan simbol dari bot Telegram otomatis yang mampu men-snipe token baru di Solana dengan kecepatan kilat. Dengan biaya transaksi rendah (hanya 0,85%), fitur copy trading, limit order, hingga deteksi honeypot, Snorter dirancang untuk menjadikan trader ritel seperti pro.

Snorter digadang-gadang sebagai gabungan sempurna antara Banana Gun, Maestro Bot, dan Bonk Bot, namun dengan biaya lebih murah, fitur lebih lengkap, dan UI yang lebih cepat. Fungsionalitas multi-chain juga akan ditambahkan dalam roadmap tahap berikutnya, menjadikan Snorter bukan hanya alat, tapi ekosistem.

Kenapa Snorter Layak Dimiliki?
1. Utility Nyata: Snorter bukan sekadar token spekulatif. Ia punya use-case langsung sebagai alat trading otomatis berbasis Telegram yang bisa digunakan siapa saja tanpa skill teknis.
2. Keamanan Tinggi: Dengan proteksi frontrunning, anti-rugpull, dan deteksi token penipuan, Snorter menjaga aset Anda tetap aman dalam setiap eksekusi perdagangan.
3. Biaya Rendah dan Eksekusi Cepat: Biaya hanya 0,85% menjadikan Snorter bot dengan biaya terendah di Solana. Dibandingkan dengan kompetitor seperti Maestro atau Banana Gun, Snorter unggul dari sisi efisiensi.
4. Staking Menguntungkan: Staking reward sebesar 203% per tahun. Anda bisa mengunci token dan menerima imbal hasil otomatis, langsung ke wallet.
5. Kompatibel Multi-Chain: Token $SNORT bisa di-bridge antara Ethereum dan Solana lewat Portal Bridge. Fleksibel dan mudah digunakan lintas ekosistem.
Stage 1: Development
- Arsitektur bot dan smart contract
- Audit keamanan dan rilis whitepaper
Stage 2: Token Launch
- Presale token $SNORT
- Beta testing komunitas
- Launch bot Telegram di jaringan Solana
Stage 3: Multi-Chain Expansion
- Integrasi ke EVM chains
- Penambahan fitur komunitas
- Dashboard pengguna
Stage 4: Bot Upgrade
- Algoritma trading otomatis
- API untuk integrasi DeFi
- Mekanisme governance oleh komunitas

Semua tahapan ini tengah berjalan sesuai rencana, dan peluncuran publik dari Snorter Bot dijadwalkan pada Q3 2025.
Snorter Tokenomics — Fondasi Finansial yang Dirancang untuk Tahan Lama
Di balik potensi cuan besar yang ditawarkan, token $SNORT memiliki struktur tokenomics yang kuat dan transparan. Tidak hanya memberikan insentif kepada investor awal, Snorter juga menyusun distribusi token dengan pendekatan jangka panjang yang berkelanjutan. Ini penting untuk membedakan antara proyek presale serius dan proyek meme coin spekulatif semata.
Total Supply dan Alokasi Token $SNORT
Total pasokan $SNORT ditetapkan sebesar 500.000.000 token. Tidak ada pembakaran mendadak, inflasi liar, atau manipulasi pasokan—semua sudah dijelaskan sejak awal di whitepaper resmi mereka.
Distribusi tokennya dirancang agar menciptakan ekosistem berkelanjutan:
- 25% untuk Pengembangan Produk: Dana ini digunakan untuk membangun dan meningkatkan Snorter Bot, memperluas integrasi multi-chain, dan menyempurnakan fitur-fitur seperti copy trading, limit orders, serta MEV protection.
- 20% untuk Marketing: Digunakan untuk kampanye digital, kerja sama dengan influencer kripto, event komunitas, dan penetrasi pasar global. Strategi ini memastikan awareness dan demand terus meningkat setelah peluncuran token.
- 20% untuk Likuiditas Exchange: Dialokasikan untuk memastikan likuiditas di DEX dan CEX saat listing, mencegah fluktuasi harga ekstrem, dan memberikan kenyamanan bagi investor untuk jual-beli token secara langsung.
- 10% untuk Community Rewards: Imbalan bagi pengguna yang aktif berkontribusi di komunitas, seperti bug bounty, kontribusi Telegram, dan partisipasi dalam fitur governance ke depan.
- 10% untuk Airdrops: Distribusi gratis kepada early adopter, pemegang NFT tertentu, atau peserta kampanye tertentu sebagai bentuk reward dan stimulasi pertumbuhan komunitas awal.
- 10% untuk Treasury: Dana cadangan proyek untuk ekspansi di masa depan, akuisisi strategis, atau dukungan likuiditas jika diperlukan.
- 5% untuk Staking Rewards: Dana yang akan digunakan sebagai imbal hasil bagi pengguna yang melakukan staking token $SNORT, sehingga menciptakan ekosistem hold-to-earn.
Dengan struktur seperti ini, Snorter tidak hanya merancang tokennya untuk spekulasi jangka pendek, tapi juga untuk ekosistem jangka panjang yang seimbang antara pertumbuhan proyek, partisipasi komunitas, dan imbal hasil investor.

Cara Membeli dan Stake Token Snorter dengan Mudah — Panduan Lengkap Investor Awal
Presale Snorter sudah mendekati target maksimal, artinya investor awal tidak punya banyak waktu untuk ikut serta. Jika Anda tertarik untuk mendapatkan $SNORT di harga rendah dan menikmati fitur staking, berikut ini adalah langkah-langkah mudah yang bisa Anda ikuti.
Cara Membeli Token Snorter
Untuk membeli token $SNORT di presale, Anda bisa menggunakan beberapa metode pembayaran seperti SOL, ETH, USDT, USDC, bahkan kartu debit/kredit. Berikut langkah-langkah sederhananya:
- Kunjungi Halaman Presale Resmi
Buka halaman resmi presale Snorter. Pastikan Anda berada di website yang benar, bukan tiruan.
- Hubungkan Wallet
Gunakan wallet yang kompatibel dengan Solana seperti Phantom atau Ethereum wallet seperti MetaMask. Jika Anda tidak punya wallet, Anda bisa membuat wallet baru langsung lewat Telegram saat Snorter Bot live. Direkomendasikan juga bagi Anda untuk menggunakan Best Wallet!
- Pilih Token & Jumlah Pembelian
Tentukan jumlah investasi Anda. Misalnya, membeli $150 (sekitar Rp2,4 juta) dalam $SNORT bisa memberikan potensi besar jika harga naik ke level pasca-launch.
- Konfirmasi dan Selesai
Setelah memilih jumlah dan jaringan, cukup konfirmasi transaksi di wallet Anda. Token akan otomatis dikirim ke wallet Anda setelah TGE (Token Generation Event).
Cara Stake Token $SNORT
Bagi investor yang ingin mendapatkan pendapatan pasif, Snorter menyediakan staking dengan imbal hasil hingga 203% per tahun. Ini menjadikannya salah satu presale crypto dengan potensi return tertinggi.
Berikut cara staking token Anda:
- Masuk ke Portal Staking: Setelah mendapatkan token $SNORT, buka portal staking resmi yang ditautkan di halaman presale.
- Hubungkan Wallet: Pastikan wallet Anda berisi $SNORT dan terhubung dengan jaringan Solana atau Ethereum, tergantung tempat Anda menyimpan token.
- Masukkan Jumlah Token: Tentukan berapa banyak $SNORT yang ingin Anda staking. Anda juga bisa melihat estimasi reward langsung di dashboard.
- Konfirmasi dan Pantau Reward: Setelah staking, reward akan berjalan otomatis dan bisa diklaim setelah fitur klaim dibuka.
Reward staking Snorter didistribusikan sebesar 9,51 token per blok Ethereum, dan total reward akan dibagi selama satu tahun penuh.
Kenapa Sekarang adalah Waktu Terbaik?
Dengan harga presale hanya $0,0983 (Rp1.594), investor punya peluang untuk masuk di fase awal dan mengamankan potensi kenaikan harga 10x hingga 50x saat listing di exchange. Sebagai referensi, banyak proyek bot trading berbasis Telegram sebelumnya seperti Banana Gun, BonkBot, atau Maestro mengalami kenaikan tajam saat launch — Snorter bisa jadi yang berikutnya.
Ditambah dengan permintaan tinggi untuk bot trading Solana, meningkatnya volume token baru di Pump.fun, serta tren migrasi dari DEX ke bot Telegram, momentum Snorter tak bisa diabaikan.
Jangan Lewatkan: Panduan Lengkap Cara Beli Token Snorter sebelum Presale Ditutup
Presale Snorter semakin mendekati batas maksimalnya, dan investor awal sudah mulai memborong token ini di harga hanya Rp1.594. Bagi Anda yang belum memahami bagaimana cara berpartisipasi, kami telah menyiapkan panduan teknis lengkap dan mudah diikuti. Mulai dari menghubungkan wallet hingga memilih jaringan pembayaran yang tersedia, semua informasi disajikan langkah demi langkah. Jangan sampai ketinggalan, segera baca Cara Beli Token Snorter dengan Aman dan Cepat di Masa Presale sekarang juga.
Prediksi Harga Snorter: Apakah Token Ini Benar Bisa Naik Hingga 1000x?
Banyak investor mulai menaruh harapan besar pada Snorter sebagai token berpotensi tinggi di tengah reli kripto saat ini. Dengan utilitas trading bot dan staking reward 203% per tahun, Snorter dinilai memiliki potensi pertumbuhan yang tidak bisa diabaikan. Laporan terbaru memperkirakan harga token ini bisa melonjak berkali-kali lipat pasca peluncuran di bursa. Simak Prediksi Harga Snorter 2025 Lengkap dengan Analisis Pasar dan Proyeksi ROI agar Anda bisa mengambil keputusan investasi yang tepat.
Apa Itu Snorter? Ini Penjelasan Lengkap Tentang Token Paling Diperbincangkan Tahun Ini
Di tengah ratusan proyek baru yang bermunculan, Snorter hadir membawa konsep unik dengan menggabungkan teknologi bot Telegram dan efisiensi jaringan Solana. Tapi banyak calon investor masih bertanya-tanya: apa sebenarnya fungsi Snorter dan mengapa token ini menjadi sorotan? Untuk menjawabnya, kami telah menyusun penjelasan komprehensif mengenai mekanisme kerja bot, utilitas token, dan roadmap pengembangannya. Baca Apa Itu Snorter? Penjelasan Lengkap Tentang Token yang Menyita Perhatian Komunitas Crypto agar Anda tidak ketinggalan tren.
Waspada Sebelum Investasi: Benarkah Snorter Proyek Aman dan Legal?
Ketika hype presale tinggi, tidak sedikit investor yang mempertanyakan keamanan dari proyek token baru. Snorter, meskipun baru, telah melewati audit dan menyajikan whitepaper transparan, serta menampilkan roadmap dan smart contract yang dapat diverifikasi. Namun tetap penting untuk memahami risikonya secara objektif. Simak Ulasan Mendalam: Apakah Snorter Bot Token Scam atau Legit? sebelum Anda berkomitmen ikut presale.
Kesimpulan dan Rekomendasi — Bitcoin, Solana, dan Snorter: Mana yang Paling Layak Dibeli Sekarang?
Dalam dunia kripto yang terus bergerak cepat, tiga aset ini — Bitcoin, Solana, dan Snorter — menonjol dengan narasi kuat, momentum pasar, dan proposisi nilai yang nyata. Tapi masing-masing memiliki profil risiko, reward, dan karakter investor yang cocok.
Bitcoin: Strategi Jangka Panjang dengan Kepercayaan Institusional
Bitcoin saat ini berada di fase validasi tertinggi sepanjang sejarahnya. Dengan harga $119.001,32 (Rp1,93 miliar), lonjakan 9,58% dalam seminggu terakhir membuktikan bahwa BTC masih menjadi primadona aset lindung nilai. Dari SPAC Cantor senilai $10 miliar, whale besar seperti James Wynn, hingga inflow ETF yang memecahkan rekor — Bitcoin sudah tidak lagi hanya milik komunitas kripto, tapi menjadi bagian dari strategi keuangan nasional dan korporat.
Bagi investor konservatif dengan visi jangka panjang, Bitcoin tetap menjadi pilihan utama. Tidak hanya sebagai investasi, tapi juga sebagai aset perlindungan dari ketidakpastian global.
Solana: Inovasi Cepat dan Potensi Breakout yang Nyata
Dengan harga $167,15 (Rp2,71 juta), Solana sedang menunggu momen breakout teknikal ke kisaran $375–$400. Di sisi fundamental, peluncuran ETF SLON 2x leverage oleh ProShares, peningkatan performa jaringan lewat Firedancer (600%), dan volume NFT yang mengalahkan Ethereum tiga bulan berturut-turut, semuanya menunjukkan satu hal: Solana bukan sekadar Layer 1 biasa — tapi platform yang mendominasi Web3 dari sisi ritel, pembayaran, dan adopsi massal.
Investor agresif yang mencari pertumbuhan cepat di tengah inovasi digital, akan menemukan Solana sebagai aset yang penuh peluang.
Snorter: Peluang 1000x dari Presale Utility Token Berbasis Bot
Dengan harga presale hanya $0,0983 (Rp1.594), Snorter adalah salah satu rekomendasi cryptocurrency terbaru dengan potensi pertumbuhan paling agresif. Dirancang sebagai bot trading Telegram tercepat dan termurah di jaringan Solana, Snorter menawarkan kombinasi unik antara utilitas nyata, staking tinggi (203%/tahun), dan ekspansi multi-chain.
Presale-nya sudah mengumpulkan Rp31,13 miliar dari target Rp37,75 miliar, menandakan bahwa waktu untuk ikut serta hampir habis. Jika Anda mencari cryptocurrency potensi 1000x dengan kasus penggunaan langsung, Snorter adalah jawabannya.
Jadi, Mana yang Harus Dipilih?
- Mainstream dan aman? Pilih Bitcoin.
- Cepat dan inovatif? Pilih Solana.
- Berani ambil risiko untuk reward besar? Coba Snorter sekarang.
Namun, Anda tidak harus memilih satu saja. Banyak investor sukses melakukan diversifikasi, mengalokasikan dana ke BTC sebagai fondasi, SOL untuk pertumbuhan menengah, dan SNORT untuk potensi ledakan jangka pendek.
Dengan tren pasar saat ini, ketiga aset ini punya peluang naik signifikan hingga akhir tahun. Tapi khusus untuk Snorter, waktu sangat terbatas — presale akan segera ditutup.
Gabung Komunitas Telegram Crypto News Indonesia untuk Update Seputar Snorter dan Bitcoin
Ingin mendapatkan informasi tercepat seputar presale Snorter, analisis Bitcoin, atau altcoin lainnya yang sedang naik daun? Kami mengundang Anda untuk bergabung dalam komunitas resmi Crypto News Indonesia di Telegram. Di sana, Anda akan mendapatkan insight harian, tips eksklusif, dan diskusi langsung dengan investor lainnya. Klik https://t.me/cryptonewsindonesiaofficial untuk bergabung sekarang — jangan lewatkan berita penting yang bisa menentukan keputusan investasi Anda.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.