Bitcoin Belum Tembus $100K? Ini Kata Galaxy Research

Penulis Konten Kripto
Terakhir diperbarui: 
Disclaimers: Penting untuk diingat bahwa investasi di crypto memiliki risiko tinggi. Artikel/berita ini disediakan sebagai tambahan informasi dan bukan sebagai saran investasi. Dengan membaca artikel/berita ini, Anda menyetujui syarat dan ketentuan kami.

Bitcoin memang mencetak rekor harga baru secara nominal. Namun pencapaian tersebut belum sepenuhnya berarti jika dilihat dari sudut pandang daya beli riil. Galaxy Research menilai bahwa Bitcoin sebenarnya belum pernah benar benar menembus level psikologis $100.000 ketika inflasi dimasukkan ke dalam perhitungan.

Analisis ini muncul di tengah diskusi pasar tentang apakah Bitcoin sudah mencapai puncak nilai historisnya. Perbedaan antara harga nominal dan harga riil menjadi penting karena inflasi terus menggerus nilai dolar Amerika Serikat. Kondisi ini membuat banyak investor muda mulai mempertanyakan makna rekor harga Bitcoin dalam konteks ekonomi yang lebih luas.

Bitcoin Belum Tembus $100K Secara Riil Menurut Galaxy Research

Galaxy Research menjelaskan bahwa Bitcoin belum pernah melampaui $100.000 jika harga disesuaikan dengan inflasi berbasis dolar tahun 2020. Alex Thorn selaku head of research Galaxy menyampaikan bahwa meskipun Bitcoin sempat mencetak all time high di atas $126.000 pada Oktober, nilai riilnya masih berada di bawah enam digit.

Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa puncak harga Bitcoin hanya mencapai sekitar $99.848 dalam denominasi dolar tahun 2020. Artinya, secara daya beli, Bitcoin belum benar benar melewati batas psikologis $100K yang selama ini sering dijadikan patokan oleh pelaku pasar.

Pendekatan ini mengubah cara pandang terhadap rekor harga Bitcoin. Banyak investor cenderung fokus pada angka nominal tanpa mempertimbangkan bagaimana inflasi memengaruhi nilai uang. Galaxy Research menilai bahwa sudut pandang riil justru memberi gambaran yang lebih akurat tentang posisi Bitcoin dalam siklus jangka panjang.

Penyesuaian Harga Bitcoin Menggunakan CPI

Analisis Galaxy Research menggunakan perubahan US Consumer Price Index atau CPI sebagai dasar penyesuaian inflasi. CPI mengukur inflasi berdasarkan harga sekumpulan barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga. Dengan metode ini, Galaxy memperhitungkan bagaimana daya beli dolar terkikis dari tahun ke tahun sejak 2020.

Data dari US Bureau of Labor Statistics menunjukkan bahwa CPI naik sekitar 2,7 persen dalam 12 bulan terakhir hingga November. Tren ini melanjutkan pelemahan daya beli dolar yang sudah berlangsung cukup lama. Sejak 2020, dolar AS kehilangan sekitar 20 persen nilainya. Harga barang dan jasa saat ini kurang lebih 1,25 kali lebih mahal dibandingkan empat tahun lalu.

Dalam konteks praktis, satu dolar sekarang hanya mampu membeli sekitar 80 persen dari apa yang bisa dibeli pada 2020. Ketika puncak harga Bitcoin dilihat melalui kacamata ini, level enam digit masih belum tercapai secara riil. Fakta ini memperlihatkan bahwa lonjakan harga Bitcoin sebagian mencerminkan pelemahan dolar, bukan hanya peningkatan nilai intrinsik aset tersebut.

Inflasi dan Pelemahan Dolar Memperkuat Narasi Debasement Trade

Latar belakang inflasi tetap menjadi faktor penting dalam membentuk narasi pasar crypto. Inflasi AS sempat melonjak di atas 9% pada pertengahan 2022 di era COVID. Tekanan tersebut memang mereda, namun laju inflasi masih berada di atas target jangka panjang Federal Reserve sebesar 2 persen.

Pada saat yang sama, dolar AS menghadapi tekanan di pasar global. Dollar Currency Index atau DXY yang mengukur kekuatan dolar terhadap sekeranjang mata uang utama turun sekitar 11 persen sepanjang tahun berjalan. Indeks ini sempat diperdagangkan di area 97,8 dan bahkan menyentuh level terendah tiga tahun di 96,3 pada September. Tren pelemahan ini sudah terlihat sejak akhir 2022.

Kombinasi inflasi yang persisten dan dolar yang melemah mendorong apa yang sering disebut trader sebagai debasement trade. Dalam strategi ini, investor beralih ke aset yang diyakini mampu mempertahankan nilai saat mata uang fiat terus kehilangan daya beli. Bitcoin sering diposisikan sebagai salah satu instrumen utama dalam narasi tersebut.

Harga Bitcoin Masih Sangat Sensitif terhadap Kebijakan The Fed

Linh Tran selaku market analyst di XS.com menilai bahwa pergerakan harga Bitcoin belakangan ini lebih dipengaruhi oleh ekspektasi kebijakan moneter dibandingkan data ekonomi headline. Penurunan inflasi dari level tertinggi tahun lalu memang memberi ruang optimisme, namun angka CPI terbaru di 2,7 persen menunjukkan bahwa proses disinflasi berjalan lambat dan tidak merata.

Bitcoin (BTC)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu

Kondisi ini memaksa Federal Reserve tetap berhati hati dan menyulitkan peralihan cepat menuju kebijakan pelonggaran agresif. Sensitivitas Bitcoin terhadap arah suku bunga membuat pasar cenderung bereaksi lebih kuat terhadap sinyal The Fed dibandingkan laporan ekonomi tunggal.

K33 juga mencatat bahwa tekanan jual berkepanjangan dari long term holders Bitcoin mungkin mulai mendekati batasnya setelah bertahun tahun distribusi yang konsisten. Jika tekanan tersebut mereda, struktur pasar Bitcoin berpotensi memasuki fase baru yang lebih seimbang.

Bitcoin Hyper Muncul sebagai Alternatif Infrastruktur di Tengah Narasi Inflasi

Di tengah perdebatan tentang nilai riil Bitcoin, proyek presale seperti Bitcoin Hyper ($HYPER) menawarkan sudut pandang berbeda. Bitcoin Hyper mencoba memanfaatkan likuiditas yang terhubung dengan Bitcoin lalu mengarahkannya ke lingkungan dApp yang lebih cepat dan lebih usable. Narasi ini selaras dengan kondisi pasar yang masih mencari inovasi di luar sekadar penyimpanan nilai.

Presale crypto ini telah mengumpulkan lebih dari $29,7 juta atau sekitar Rp497 miliar dengan harga token saat ini $0.013475. Angka ini menempatkan Bitcoin Hyper sebagai salah satu presale terbesar dalam siklus ini. Permintaan tersebut menunjukkan bahwa sebagian investor mencari peluang dengan potensi upside lebih tinggi dibandingkan hanya memegang BTC.

Staking menjadi elemen penting dalam momentum ini. Bitcoin Hyper menawarkan staking APY sebesar 39 persen, dengan lebih dari 1,3 miliar token HYPER sudah dikunci di staking pool. Kondisi ini mengindikasikan bahwa banyak pembeli mengambil posisi jangka menengah hingga panjang, terutama jika aktivitas DeFi terus tumbuh menuju 2026.

Membeli BTC sering dipandang sebagai langkah konservatif karena aset ini sudah mapan. Presale seperti Bitcoin Hyper membawa profil risiko berbeda dengan potensi imbal hasil yang lebih besar jika eksekusi roadmap berjalan sesuai rencana. Dengan implied market cap yang masih rendah, HYPER berpeluang tampil menonjol dibandingkan meme coin besar atau utility plays yang sudah matang.

Pembaca yang ingin memahami prospeknya lebih jauh dapat menelusuri prediksi harga Bitcoin Hyper untuk melihat bagaimana pasar menilai potensi proyek ini. Panduan cara beli Bitcoin Hyper membantu menyusun langkah masuk ke presale dengan lebih terstruktur.

Akun X (Twitter) resmi Bitcoin Hyper dan Telegram resmi proyek menjadi sumber utama pembaruan komunitas. Kunjungan ke laman resmi Bitcoin Hyper juga penting untuk memantau detail presale, mekanisme staking, dan perkembangan roadmap yang sedang berjalan.

Beli Bitcoin Hyper di Sini

Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.

Logo

Mengapa Cryptonews Indonesia Dapat Dipercaya

100k+

Tersedia ratusan berita dalam sebulan

100+

Artikel dengan berita terbaru setiap hari

8

Bertahun-tahun di Pasar

70

Penulis Tim Internasional
editors
+ 66 Lainnya

Kripto Terbaik

Temukan token yang sedang tren yang masih dalam masa presale - pilihan tahap awal dengan potensi

Gambaran Umum Pasar

  • 7h
  • 1b
  • 1t
Kapitalisasi Pasar
$3,097,963,513,779
-1.07
Kripto yang sedang tren

Jangan sampai ketinggalan

Prediksi Harga
Prediksi Harga XRP Hari Ini: Bertahan di $1,86 atau Breakout Menuju $2.10?
Sulastri
Sulastri
2025-12-29 00:23:35
Berita Altcoin
Mengapa Harga Crypto Naik Hari Ini? – Bitcoin dan Ethereum Bergerak Positif di Tengah Volume Rendah
Ajeng Tiara
Ajeng Tiara
2025-12-26 11:26:08
Crypto News in numbers
editors
Daftar Penulis + 66 Lainnya
100k+
Tersedia ratusan berita dalam sebulan
100+
Artikel dengan berita terbaru setiap hari
8
Bertahun-tahun di Pasar
70
Penulis Tim Internasional