Apa itu Web3?

Para futuris teknologi telah mulai membicarakan apa itu Web3, sebuah istilah yang dibuat oleh ilmuwan komputer Gavin Wood, sebagai pertanda hal-hal yang akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan.
Web3 adalah gagasan tentang internet baru yang terdesentralisasi berdasarkan blockchain, yang merupakan buku besar bersama yang dikelola oleh semua orang yang menggunakannya.
Karena blockchain adalah teknologi kolektif, jika dan ketika Web3 sepenuhnya hadir, beberapa bagiannya sudah ada. Ini akan menandai dimulainya era baru untuk internet.
Era di mana akses dan penggunaan dikendalikan oleh jaringan yang dikelola oleh komunitas, bukan oleh model tersentralisasi saat ini, di mana hanya beberapa perusahaan yang menjalankan Web2.
Faktanya..
|
Dari Web 1.0 ke Web 3.0 – Perjalanan yang Membentuk Internet
Untuk memahami apa itu Web3, kita perlu menengok perjalanan panjang dari Web 1.0 hingga Web 2.0 dan bagaimana akhirnya lahir konsep Web3 yang kita bicarakan hari ini.

Web 1.0
Di masa awal internet, situs web hanya berisi konten statis. Jika ingin mengubah informasi, seseorang harus langsung mengedit file HTML. Tidak ada interaksi berarti, tidak ada komentar, tidak ada “like.” Web ini lahir tahun 1989 untuk kebutuhan ilmuwan berbagi data, namun segera diadopsi dunia bisnis.
Tahun 1993, bloomberg.com tayang perdana, disusul apple.com pada 1994. Internet saat itu seperti papan pengumuman digital: sederhana, informatif, tapi pasif.
Web 2.0
Memasuki akhir 90-an, internet mulai menjadi gudang informasi tak terbatas, namun tetap terpusat. Pemilik situs menentukan semua isi dan aturannya. Lalu datanglah Web 2.0 era interaktif.
MySpace, Facebook, dan Reddit mengubah pola menjadi konten yang didorong pengguna. Javascript yang lahir 1995 membuka pintu interaktivitas, tapi juga memicu monetisasi masif berbasis data pribadi. Meski tampak demokratis, faktanya Web 2.0 memusatkan kendali di tangan perusahaan raksasa.
Web 3.0
Menurut Cloud Computing, Web 3.0 bukan sekadar pembaruan internet, melainkan lompatan raksasa yang membawa keamanan, privasi, dan kemandirian Anda ke level baru. Konsep Web3 ini menjadikan dompet kripto sebagai identitas digital, menghubungkan Anda ke smart contract, penyimpanan terdesentralisasi, dan transaksi di blockchain tanpa campur tangan pihak ketiga.
Web3 versus Web2 jelas terasa di sini, di Web3, Anda yang memegang kendali penuh atas identitas dan data bukan korporasi. Bahkan, Anda bisa memiliki banyak alamat dompet untuk tujuan berbeda, atau mengaitkannya ke ENS seperti vitalik.eth.
Privasi sebagai Standar
Di masa depan Web3, privasi menjadi hak default. Anda memilih, anonim, pseudonim, atau terbuka sepenuhnya. Teknologi seperti zero-knowledge proofs akan memperkuat perlindungan ini.
Tidak ada admin yang bisa menghapus identitas Anda. Di sini, Anda bukan sekadar pengguna, Anda adalah kapten dari ruang digital Anda sendiri.
Perbandingan Web1, Web2, dan Web3
Kontrol atas data dalam aplikasi Web3 pada akhirnya dapat menyerupai izin file komputer, di mana kita menjadi administrator untuk identitas kita dan dapat mengontrol data mana yang dibagikan pada tingkat perincian.
| Perbandingan | Web1 | Web2 | Web3 |
| Perenderan Halaman | Hanya halaman statis | Halaman statis dan dinamis | Halaman statis dan dinamis |
| Hosting Web | Hosting web terpusat | Hosting web terpusat | Hosting web terdesentralisasi atau terpusat |
| Interaktivitas | Tidak ada atau akses masuk sederhana | Memposting konten dan berinteraksi dengan pengguna lain | Memposting konten, berinteraksi dengan pengguna lain, dan berinteraksi dengan kontrak pintar |
| Identitas | Tidak ada atau login sederhana | Identitas yang diizinkan | Identitas tanpa izin |
| Anonimitas | ID pengguna dan perangkat dengan mudah ditautkan ke identitas dunia nyata | ID pengguna dan perangkat dengan mudah ditautkan ke identitas dunia nyata | Alamat dompet pseudonim yang digunakan sebagai identitas online |
| Akses | Hanya baca | Baca/Tulis | Baca/Tulis/Miliki |
| Kepemilikan Data | Dimiliki oleh admin situs | Dimiliki oleh admin situs | Dimiliki oleh pengguna |
Istilah Penting yang Harus Anda Tahu untuk Memahami Web3
Sebelum benar-benar memahami apa itu Web3, ada baiknya Anda mengenal kosakatanya. Dunia ini punya bahasa sendiri, dan setiap istilah membawa potongan dari gambaran besar konsep Web3 yang sedang membentuk wajah internet baru.
- Blockchain – Bayangkan buku besar digital yang tak bisa dihapus atau dimanipulasi. Data dan transaksi dikumpulkan dalam blok, lalu dihubungkan menjadi rantai lewat kriptografi. Jaringan blockchain bisa menjangkau puluhan ribu komputer di seluruh dunia.
- Smart Contract – Program otomatis di blockchain yang bekerja seperti saklar logika: “Jika ini terjadi, maka lakukan itu.” Ia membuat transaksi dan kesepakatan berjalan tanpa perantara.
- Crypto – Bahan bakar ekosistem blockchain. Berakar dari kriptografi, crypto adalah uang digital yang juga menjadi fondasi industri ini.
- Crypto Wallet – Dompet digital yang menyimpan private key, kunci kendali aset blockchain Anda. Ada hot wallet (terhubung internet) dan cold wallet (perangkat offline).
- Pseudonymous – Banyak yang salah sangka mengira crypto anonim. Faktanya, identitas diwakili alamat dompet; terlihat publik, tapi tidak langsung mengungkap siapa Anda.
- NFT – Token unik di blockchain yang membuktikan kepemilikan atau keaslian. Dari karya seni digital hingga bukti kepemilikan aset finansial di Web3.
- Decentralization – Tanpa pusat kendali. Dalam Web3 versus Web2, perbedaan besarnya adalah kontrol ada di tangan komunitas, bukan korporasi.
- DAO – Organisasi otonom terdesentralisasi yang memberi hak suara kepada komunitas lewat token.
- DeFi – Keuangan terdesentralisasi yang memungkinkan pinjam-meminjam, investasi, atau tukar aset tanpa bank atau bursa terpusat.
- Signatures – Di masa depan Web3, Anda masuk ke aplikasi terdesentralisasi cukup dengan “tanda tangan” digital menggunakan private key di dompet crypto Anda.
Peluang yang Ditawarkan Web3
Ekosistem yang lahir dari konsep Web3 membuka jalan baru bagi pengusaha, pencari kerja, dan pengguna biasa. Kalau Anda sudah memahami pengertian Web3, inilah area yang bisa jadi pintu masuk ke dunia digital masa depan.
Pekerjaan Top di Web3
- Smart Contract Developer – Menulis kontrak pintar di Ethereum menggunakan Solidity (turunan C++, Python, JavaScript). Solana memakai Rust, C, dan Python, sedangkan Cardano mengandalkan Haskell.
- Front-End Developer – dApps mungkin terlihat seperti situs biasa, tapi di balik layar, mereka terhubung ke smart contract. Kemampuan HTML, CSS, dan JavaScript tetap wajib.
- UX Designer – Tanpa desain antarmuka yang bersih dan intuitif, adopsi sulit tercapai. Anda akan jadi “arsitek rasa” aplikasi.
- Full-Stack Developer – Menguasai segalanya, dari tampilan depan hingga smart contract di blockchain.
Web3 Gaming
Dunia game di Web3 memadukan hiburan dan ekonomi digital. Ada play-to-earn, NFT sebagai bukti kepemilikan aset, dan metaverse yang menggabungkan interaksi sosial plus peluang cuan dari properti virtual maupun token.
Aplikasi Web3 Wallet
Dompet kripto adalah pintu gerbang Web3, menyimpan private key untuk login dan transaksi. Bisa berbentuk ekstensi browser seperti MetaMask, aplikasi desktop seperti Frame, atau mobile-only. Banyak wallet kini menyediakan staking crypto terbaik dan swap bawaan memudahkan Anda terjun ke dunia terdesentralisasi.
Web3 Marketing
Berbeda dengan pola Web3 versus Web2, pemasaran di Web3 memberi Anda peluang langsung menghasilkan. Dari airdrop Arbitrum, sistem poin seperti Blast atau Friend.tech, hingga giveaway interaktif seperti Coinbase Wallet Quests dan hadiah aktivitas Debank. Semua ini memacu interaksi bahkan sebelum token resmi dirilis, mencerminkan arah masa depan Web3 yang lebih partisipatif.
Penggunaan Web3
Setelah Anda memagami pengertian Web3, sekarang kita akan membahas tentang cara penggunaan dan masa depan Web3. Berikut ini beberapa fungsi web 3 yang menawarkan perubahan terhadap dunia teknologi dan kehidupan.
Decentralized Finance (DeFi)
Menurut Kompasiana, DeFi (Decentralized Finance) atau keuangan terdesentralisasi adalah layanan keuangan digital yang tidak berada di bawah kendali lembaga pusat seperti bank, melainkan memanfaatkan teknologi blockchain sebagai pengganti pihak ketiga.
Berbeda dengan sistem perbankan konvensional yang membatasi akses melalui proses pembukaan rekening, DeFi bersifat open source, sehingga Anda hanya perlu koneksi internet untuk terhubung dan menikmati seluruh layanan tanpa hambatan.
Pada tahun 2024, akan terjadi transformasi signifikan dalam Keuangan Terdesentralisasi, yang juga dikenal sebagai DeFi. Ini telah berevolusi dari kata kunci menjadi ekosistem keuangan yang komprehensif. Teknologi Blockchain memungkinkan keuangan menjadi lebih mudah diakses melalui aplikasi DeFi.
DeFi melibatkan platform peminjaman seperti Aave, di mana pengguna dapat menyetor aset dan mendapatkan bunga, serta bursa terdesentralisasi seperti Uniswap, yang memungkinkan perdagangan aset digital secara peer-to-peer.
Non-fungible tokens (NFTs)
NFT telah menjadi kekuatan utama dalam inovasi Web3, memperluas dampaknya di luar seni digital dan barang koleksi. Pada tahun 2024, NFT telah menjadi pengubah permainan di berbagai industri.
Game adalah tentang memberi pemain kekuatan untuk memiliki aset dalam game melalui NFT. Pengguna dapat dengan mudah membeli, menjual, dan memperdagangkan item di berbagai game.
Game Web3
Web3 membawa revolusi game, mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia virtual dan aset dalam game. Pemain memiliki opsi untuk membeli, menjual, dan menukar item dalam game sebagai NFT, yang menjamin keaslian dan ketersediaan aset digital yang terbatas.
Supply Chain
Manajemen supply chain akan mengalami perubahan besar di era Web3. Teknologi ini mencatat setiap langkah proses dalam buku besar yang terdesentralisasi, mulai dari pembuatan produk hingga pengiriman.
Solusi supply chain Web 3 membawa perubahan signifikan terhadap transparansi dan kepercayaan, yang mengarah pada rantai pasokan yang lebih aman, efisien, dan etis.
Privasi & Keamanan Data
Teknologi Web3 berfokus pada pengamanan data pengguna dengan memanfaatkan solusi penyimpanan terdesentralisasi dan mekanisme enkripsi yang kuat.
Individu sekarang memiliki kontrol lebih besar atas informasi pribadi mereka di dunia Web3. Mereka memiliki kemampuan untuk berbagi data dan memberikan izin dengan cara yang aman dan pribadi, yang menurunkan risiko eksploitasi atau penyalahgunaan.
Teknologi Metaverse
Aplikasi metaverse Web3 memungkinkan pengguna untuk merasakan pengalaman dunia virtual yang imersif, saling terhubung, dan serbaguna. Pengguna dapat hidup, bekerja, bersosialisasi, dan menjalankan bisnis di dalam dunia virtual ini.
Metaverse Web3 adalah pusat perdagangan, pendidikan, dan interaksi sosial. Orang-orang memperdagangkan real estat virtual di metaverse melalui NFT, sementara perusahaan membuat etalase virtual dan transaksi bisa menggunakan Metaverse coin.
Media sosial
Platform media sosial Web 3 mengatasi masalah penting terkait privasi data, penyensoran, dan kekuatan entitas terpusat, informasi disimpan di jaringan terdesentralisasi, yang membuatnya tahan terhadap penyensoran dan menghilangkan risiko satu titik kegagalan.
Media sosial Web 3 mewakili perubahan signifikan menuju lingkungan digital yang lebih adil dan berpusat pada pengguna, bukan hanya sebagai cara baru untuk terhubung.
Kesehatan
Layanan kesehatan Web3 berfokus pada memastikan catatan kesehatan yang aman dan dapat dioperasikan, memungkinkan pengobatan jarak jauh, dan meningkatkan pelacakan supply chain obat.
Pasien memiliki kontrol lebih besar atas data kesehatan mereka. Solusi perawatan kesehatan Web3 menggunakan teknologi blockchain untuk meningkatkan keamanan supply chain obat.
Tantangan Terbesar di Dunia Web3
Sebelum mengenal apa itu Web3, mungkin Anda akan mengira jika teknologi ini sangat luar biasa. Namun, kenyataannya jalan menuju adopsi massal penuh rintangan. Dari biaya hingga risiko keamanan, inilah hambatan yang perlu Anda pahami sebelum terjun.
Biaya Transaksi
Hampir setiap interaksi di platform Web3 punya ongkos. Kirim NFT? Ada biaya jaringan. Ubah pengaturan di DeFi? Kena biaya lagi. Berbeda dengan aktivitas sehari-hari di dunia nyata yang sering gratis, biaya ini bisa membuat pendatang baru kaget.
Kurva Pembelajaran
Memahami pengertian Web3 berarti juga akrab dengan dompet kripto. Beberapa tanda tangan digital gratis gas fee, tapi fitur lain memerlukan biaya jaringan. Anda juga wajib paham keamanan dompet dan menjaga private key—satu kesalahan bisa fatal.
Privasi yang Tidak Mutlak
Banyak mengira Web3 anonim, padahal alamat IP bisa terekam node blockchain. Misalnya, MetaMask menggunakan node Infura yang mengelola data koneksi. Ini menjadi dilema bagi mereka yang mendambakan privasi penuh.
Risiko Regulasi
Seperti perbedaan Web3 versus Web2, risiko hukum di Web3 sering tak terduga. Kasus SEC melawan LBRY pada 2022 menunjukkan bagaimana satu tindakan regulator bisa menjatuhkan nilai aset dan token di platform.
Pajak yang Rumit
Tidak seperti ETF yang simpel, transaksi blockchain harus dihitung nilai dolarnya saat itu juga untuk laporan pajak. Jika hanya beberapa kali setahun mungkin mudah, tapi Web3 bisa melibatkan puluhan transaksi harian.
Peretasan dan Rug Pull
Kontrak pintar adalah kode dan kode bisa salah. Celah sekecil apa pun bisa dieksploitasi. Ditambah lagi, ada proyek yang sengaja atau tidak sengaja ditinggalkan, menguapkan nilai investasi. Phishing wallet, situs airdrop palsu, dan skrip berbahaya juga mengintai.
Adopsi Terbatas
Di masa depan Web3, keberhasilan ekosistem sangat bergantung pada jumlah pengguna aktif dan likuiditas. Tanpa massa kritis, platform bisa gagal bertahan, meninggalkan token dan komunitasnya tanpa arah.
Apakah Web3 Sudah Hadir?
Ya, Web3 sudah di depan mata. DeFi menjadi ujung tombak, namun berbagai sektor lain juga memikat komunitas besar. Di Nigeria, Afrika Selatan, Filipina, hingga India, penggunaan wallet crypto terbaik melonjak, bukti nyata bahwa platform terdesentralisasi mulai meresap ke kehidupan sehari-hari.
- Aave – Protokol ini membuka pintu untuk lending dan borrowing terdesentralisasi. Anda bisa memperoleh imbal hasil dari aset yang Anda staking di lending pool, atau meminjam dengan jaminan crypto milik Anda.
- Uniswap – Tukar berbagai cryptocurrency lewat liquidity pool tanpa perantara. Anda pun dapat menjadi penyedia likuiditas, menerima biaya transaksi sesuai porsi kepemilikan, dan posisi Anda direpresentasikan lewat NFT unik.
- Lido – Platform liquid staking terbesar di Ethereum, juga mendukung staking Polygon. Anda staking ETH atau MATIC lewat smart contract dan menerima token staking berbunga yang bisa Anda simpan, perdagangkan, atau jadikan jaminan.
- MakerDAO – Menggunakan aset seperti ETH dan USDC sebagai jaminan untuk mencetak DAI, stablecoin yang nilainya dipatok ke dolar AS yang stabil, mudah digunakan, dan populer di berbagai ekosistem.
- Hunters On-Chain – Game NFT dari Magic Eden yang mendukung jaringan Solana, Polygon, dan Ethereum, menggabungkan hiburan dengan kepemilikan aset digital.
- Decentraland – Dunia virtual yang dimiliki komunitas DAO, memberi Anda kendali penuh atas aset dan pengalaman di metaverse.
- Steemit – Blog berbasis blockchain tempat Anda bisa menghasilkan STEEM dari publikasi, kurasi konten, atau komentar yang mendapat banyak apresiasi.
- Brave Browser – Browser berbasis Chromium yang siap Web3, dengan wallet crypto bawaan dan dukungan IPFS tanpa ekstensi tambahan.
- Storj – Solusi penyimpanan terdesentralisasi. Jika Anda punya ruang penyimpanan berlebih, komputer aktif 24 jam, dan koneksi andal, Anda bisa mendapatkan bayaran dengan menjalankan node.
- OpenSea – Salah satu pasar NFT terbesar untuk membeli, menjual, dan memantau tren koleksi digital papan atas.
- Farcaster – Protokol yang membawa media sosial ke ranah desentralisasi, memberi Anda kendali penuh atas data pribadi, dan sedang menikmati lonjakan pengguna baru.
Kesimpulan
Web3 bukan sekadar versi baru internet, melainkan loncatan besar yang merombak siapa yang memegang kendali. Dari tangan segelintir raksasa teknologi, kini kekuasaan berpindah ke genggaman Anda pengguna sekaligus pemilik.
Berbekal blockchain, Web3 memberi fondasi untuk privasi yang melekat, kepemilikan data yang utuh, dan peluang finansial yang menembus batas negara. Di ruang ini, Anda bukan lagi sekadar penonton, melainkan aktor utama yang menentukan arah permainan digital.
Tetapi, masa depan yang menjanjikan ini tidak datang tanpa ujian. Setiap transaksi punya ongkos, ancaman keamanan selalu mengintai, dan aturan hukum belum sepenuhnya berpihak.
Anda perlu waktu, kesabaran, dan keberanian untuk menaklukkan kurva pembelajaran yang curam. Namun, bagi mereka yang siap terjun dan beradaptasi, Web3 adalah gerbang menuju ekosistem yang lebih terbuka, inklusif, dan memberi kekuatan setara bagi semua.
FAQs
Apa itu Web3?
Apa perbedaan Web2 dan Web3?
Bagaimana cara mengakses Web3?
Apa saja tantangan utama Web3?
Apakah Web3 sudah digunakan sekarang?
Referensi
